
Bupati juga berkata Pada bulan Agustus ini dalam rangka rangkaian peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-67, akan diresmikan perubahan nama jalan antara lain Jl. Letnan Tukiyat yang semula terletak di depan kantor Pemerintah Kabupaten Magelang akan digeser ke jalan dari Mendut sampai ke Palbapang. Sedangkan untuk selanjutnya jalan yang berada di depan PemKab Magelang akan menjadi Jl. Soekarno-Hatta. Jalan dari pertigaan Blondo sampai dengan Pabelan akan diberi nama Jl. Jenderal Ahmad Yani, sedangkan Jalan dari
Pabelan sampai Blongkeng akan diberi nama Jl. Pangeran Diponegoro dan beberapa lainnya. Pemberian nama pahlawan pada jalan ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda akan jasa-jasa pahlawan yang telah rela berkorban demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa ini, dalam segi politik, ekonomi, maupun sosial dan budaya.
Menilik peristiwa yang terjadi di akhir-akhir ini di timur tengah dan afrika bagian utara, Bupati menyoroti pergantian kekuasaan dan transisi
pemerintahan di timur tengah dan afrika utara yang cenderung berdarah dan berlarut-larut sehingga menimbulkan korban di kalangan rakyat tidak berdosa. Bupati membandingkan dengan transisi kekuasaan yang terjadi di indonesia yang cenderung cepat dan tidak berlarut-larut.
Bupati mengajak masyarakat untuk menyikapi secara arif keputusan pemerintah dan melaksanakan proses demokrasi sesuai alur yang tertuang di Pancasila maupun UUD 1945. Tentunya tidak semua pihak akan puas dalam setiap keputusan pemerintah, namun hendaknya ketidak puasan tersebut disalurkan sesuai aturan seperti yang tertuang dalam sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Bupati tidak melarang demonstrasi, namun hendaknya demonstrasi tersebut dilakukan
apabila pemerintah sudah tidak dapat menyerap aspirasi rakyat dan tidak secara anarkis.
Masih dalam sambutannya, bupati juga mengatakan siap bekerja sama menyelesaikan sengketa mengenai batas wilayah Kabupaten Magelang dengan Kota Magelang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai fasilitator kedua belah pihak. Bupati juga mendukung para petani
tembakau untuk menunda RPP Tembakau yang akan disahkan pemerintah pusat. Bupati berharap pemerintah pusat hendaknya memberi solusi bukan hanya melarang dan berdiskusi dengan stakeholder serta para pemangku kepentingan yang lain, khususnya para petani tembakau.
Dalam kesempatan tersebut juga diisi tausyiah oleh K.H.Fatkurrahman, SHI. Dalam tausyiahnya K.H. Fatkurrahman, SHI. Mengatakan bahwa
Republik Indonesia dan Islam memiliki kesamaan yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam tausyiah tersebut K.H. Fatkurrahman, SHI. Juga mengajak umat Islam untuk menghargai setiap perbedaan, karena dalam perbedaan tersebut niscaya akan ditemukan Rahmat dari-Nya.
PemKab Magelang juga menyerahkan tali asih kepada imam masjid serta uang sebesar Rp.2.650.000,- kepada takmir masjid setempat oleh Bupati Magelang. Disamping itu bingkisan juga diserahkan kepada takmir masjid oleh Bank Bapas, PT TWCB, PDAM, Kementerian Agama Kabupaten Magelang serta Bazda Kabupaten Magelang masing-masing berupa santunan untuk 75 orang fakir miskin @. Rp. 100.000,.