BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah terus
berupaya menjaga kestabilan harga gabah sekaligus meningkatkan kesejahteraan
petani melalui program Serapan Gabah. Program yang juga melibatkan unsur
keamanan ini bertujuan memastikan hasil panen petani dapat dibeli dengan
harga layak.
Sebagai langkah konkret, Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang mensosialisasikan skema Mitra Pangan Pengadaan (MPP) yang
dikelola oleh Perum BULOG dalam upaya penyerapan gabah dan beras tahun 2025.
Dalam pelaksanaannya, program ini
melibatkan berbagai instansi pemerintah diantaranya Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Magelang menjadi pelaksana utama dan TNI sebagai pendampingnya.
"Di sisi lain, Perum BULOG
bertanggung jawab dalam proses pembelian dan penyerapan gabah untuk menjaga
ketahanan pangan serta mendukung stabilitas pasar," kata Koordinator PPL BPP
Kecamatan Ngluwar, Ruri Ariadi, Selasa (25/2/2025).
Dalam hal ini, lanjutnya, Balai
Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Ngluwar memiliki peran penting dalam
mengoordinasikan kelompok tani (Poktan) serta gabungan kelompok tani (Gapoktan)
agar dapat berpartisipasi dalam program ini dengan lebih optimal.
"Hingga saat ini, total gabah yang
telah berhasil diserap di Kecamatan Ngluwar mencapai 4,5 ton dengan harga
minimal Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut memberikan kepastian bagi petani
agar tidak mengalami kerugian akibat fluktuasi pasar," jelas Ruri.
Menurutnya, prosedur untuk bergabung
dalam program ini terbilang mudah. Petani hanya perlu menyiapkan KTP dan
rekening bank sebagai syarat utama. Dengan sistem yang transparan dan
sederhana, diharapkan lebih banyak petani dapat memanfaatkan kesempatan ini
untuk menjual hasil panennya dengan harga yang menguntungkan.
Diungkapkan Ruri kegiatan ini mendapat
sambutan positif dari petani di Kecamatan Ngluwar. Mereka mengapresiasi peran
pemerintah dalam mendukung sektor pertanian, terutama dalam memastikan harga
gabah tetap stabil di tengah tantangan pasar yang dinamis.
"Harapannya, program serapan gabah ini
dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak petani agar ketahanan pangan
nasional semakin kuat serta kesejahteraan petani terus meningkat," harapnya.
Terpisah, Perwira Seksi Teritorial
(Pasiter) Kodim 0705/Magelang Kapten Kav Sriyanto mengatakan dalam
mendukung suksesnya swasembada pangan di Kabupaten Magelang, personil Kodim
0705 Magelang terlibat dalam program pendampingan stabilisasi harga pembelian
gabah kering panen (GKP) di tingkat petani. Sesuai kebijakan
harga pembelian pemerintah (HPP) gabah yakni minimal Rp6.500 per kilogram
(kg).
Dalam program stabilisasi harga ini, pihak TNI bertugas mengawal dengan melaksanakan pendampingan, edukasi kepada para
petani agar gabah yang dipanen dijual ke Bulog tidak ke pihak lain.
"Sehingga harga
pembelian gabah dari Bulog itu sama. Tidak ada yang lebih tinggi
ataupun lebih rendah. Nantinya Bulog akan membeli seluruh gabah, diserap dengan
harga Rp6.500," tegas Sriyanto.
Menurutnya, berdasar paparan dari
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang termasuk Kepala Kanwil Bulog Wilayah
Kedu, nanti dari harga Rp6.500 itu semua gabah akan diserap Bulog yang
kemudian melakukan proses di penggilingan padi yang sudah terpilih oleh Bulog. Dari proses gabah menjadi beras itu Bulog akan dapat
operasional kurang lebih Rp 400/kg.
Diharapkan, seluruh petani di
Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, harga gabah yang dibeli sama, tidak ada lagi
ketimpangan harga akibat permainan tengkulak yang memanfaatkan hasil panen
gabah petani.
Dalam hal ini, lanjutnya, tugas TNI
nanti untuk mendampingi jangan sampai para petani menjadi korban atau
dimanfatkan oleh pemodal dengan pembelian gabah di bawah harga yang ditetapkan
itu.
"Kita memberikan pendampingan,
jangan sampai dari para pemilik penggilingan padi ini membeli harga ke
masyarakat di bawah Rp6.500," pungkasnya.