BERITAMAGELANG.ID - Pelatihan Rehabilitas Sosial Berbasis Keluarga (RSBK) yang telah
dilaksanakan selama tiga hari oleh Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta resmi ditutup di Rumah
Ketela Borobudur, Kamis (17/10).
Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Magelang dalam rangka memberikan latihan kepada saudara dengan
kebutuhan khusus untuk meningkatkan keterampilan peserta, dari sisi ekonomi
lebih meningkatkan taraf hidup, dan dari sisi rasa menjadi lebih bahagia dalam
menikmati hidup.
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB
PPPA) Retno Indriastuti menyampaikan adanya tindak lanjut dari pelatihan ini
adalah tugas dari masing-masing peserta pelatihan.
"Harapan ke depannya sebagai tindak lanjut
pertama adalah tugas dari para peserta pelatihan," ungkap Retno dalam
penutupan kegiatan RSBK.
Ia berharap agar masing-masing peserta bisa
berlatih sendiri dan berkelompok agar semakin terampil dan barulah tindak
lanjut yang selanjutnya adalah dari pemerintahan, mulai dari desa, kecamatan,
hingga kabupaten.
"Pemerintah akan
memantau perkembangan dari para peserta dan mendorong untuk membentuk kelompok
usaha bersama dan harapannya akan difasilitasi oleh pemerintah daerah sebagai
modal usaha," lanjutnya.
Retno juga menyampaikan harapannya kepada para
peserta agar memanfaatkan ilmu yang didapat walaupun hanya singkat, untuk
mengasah keterampilan peserta dan untuk kelarga dan pendamping agar menjadi
motivator dan mendukung peserta untuk terus mengembangkan kemampuannya.
Kepala BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Heri
Kris Sritanto menambahkan, pihaknya bukan hanya memberikan bantuan, tetapi juga
stimulus dan pelatihan keterampilan sehingga bisa memanfaatkan bantuan yang
diberikan.
"Kegiatan
tersebut juga merupakan salah satu terobosan untuk memperluas jangkauan peserta
pelatihan, tidak hanya yang ada di balai, tetapi juga masyarakat yang ada di
berbagai daerah Indonesia," kata Hari.
Hari juga mengatakan kegiatan ini berbasis keluarga
karena tanggung jawab ini bukan hanya pemerintah daerah maupun pusat, tetapi
keluarga menjadi hal yang utama, dan penyadaran kepada para anggota keluarga
yang lain untuk peduli kepada anggota keluarganya yang disabilitas.
"Yang paling utama dari RSBK adalah
memanfaatkan potesi lokal, perencanaan oleh keluarga dan penerima manfaat itu
sendiri dan kemudian difasilitasi oleh BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso
Surakarta," lanjut Hari.
Harap Hari dari kegiatan ini agar para peserta bisa
lebih berkembang, paling tidak bisa memanfaatkan kekurangan menjadi
kelebihannya dan agar menjadi lebih nyaman dengan kekuarangan yang ada saat
ini.
Program pelatihan bertema 'Saya Bisa, Harus Bisa,
Kami Pasti Bisa. Saya Luar Biasa' diikuti 48 peserta dan didampingi oleh pihak
keluarga yang berasal dari Kecamatan Borobudur, Salaman, dan Mungkid. Selama
kegiatan, kondisi dari masing-masing peserta dalam keadaan baik sehingga dalam
melaksanakan kegiatan pelatihan keterampilan ini berjalan lancar.
Kegiatan ini terbagi menjadi dua jenis
keterampilan, yakni tata boga dan service elektro ringan. Pada hari pertama
kagiatan diisi oleh pihak BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta dan dua hari
berikutnya bimbingan keterampilan oleh para instruktur dari daerah Kabupaten
Magelang.
Penutupan pelatihan kegiatan tersebut juga diisi
dengan penyampaian kesan dan pesan peserta dalam mengikuti kegiatan RSBK
tersebut dan ditutup dengan pelepasan peserta secara simbolis dan pemberian
sertifikat kepada para peserta pelatihan.