
Kota Mungkid (28/09) -
Konflik kemanusiaan yang menimpa kaum etnis Rohingya di Myanmar menyedot empati
masyarakat, tak terkecuali Bupati Magelang Zaenal Arifin. Zaenal menyatakan
sikap mengecam terhadap tragedi yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine,
Myanmar. Bupati Magelang bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Magelang,
Forum Kerukunan Umat Beragama, Majelis Ulama Indonesia, tokoh agama, dan Ormas
di Kabupaten Magelang menggelar doa bersama dan menandatangi pernyataan untuk
menyikapi konflik kemanusiaan di Myanmar.
Pernyataan sikap dan
penandatanganan pernyataan digelar di Halaman Pemkab Magelang
(06/09). Pada kesempatan itu, juga dibacakan pernyataan sikap oleh Ketua
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Magelang, Chammami.
Selanjutnya, pernyataan sikap yang berisi empat hal itu ditandatangani oleh
Forkompimda, FKUB, MUI, tokoh agama, dan Ormas Kabupaten Magelang.

Isi pernyataan sikap
tersebut, yakni mengutuk keras perbuatan biadab terhadap etnis Rohingya di
Myanmar. Mengajak semua elemen masyarakat untuk melakukan aksi solidaritas
dan bantuan kemanusiaan kepada korban kekerasan di Rohingya, mengajak kepada seluruh
umat untuk melakukan doa dan bagi umat Islam melaksanakan sholat ghoib dan
qunut nazilah bagi korban Rohingya.
Selain itu, menyerukan
kepada semua elemen masyarakat untuk ikut bersama-sama menyaring dan mencegah
peredaran berita dan informasi palsu-provokatif yang dapat memecah-belah
Indonesia.
Pada kesempatan
terpisah, terkait aksi solidaritas yang digelar di Masjid An Nuur Sawitan, Kota
Mungkid (08/09) Bupati menyampaikan apresiasi pada siapapun yang peduli
terhadap tragedi Rohingya. “Semoga apa yang dilakukan mereka semua
saudara-saudara kita ini, (doa) kepedulian terhadap Rohingya ini betul-betul
mendapat ridho dari Allah SWT”, ungkapnya saat mencanangkan Kampung KB
Desa Madusari, Kecamatan Secang (27/09).
Bupati memaparkan,
tragedi Rohingya merupakan konflik kemanusiaan yang melibatkan saudara-saudara
kita di Myanmar. Pihaknya mengapresiasi Pemerintah Pusat melalui Menteri Luar
Negeri yang telah langsung berkoordinasi dan menjadi utusan pertama dari bangsa
Indonesia yang bisa masuk di Rohingya dan menghimbau kepada Pemerintah Myanmar
untuk segera menghentikan tindak kekerasan yang terjadi.
“Kita berharap (tragedy
Rohingya) untuk bisa segera selesai, bisa dihentikan dan tentunya segera bisa
diambil langkah-langkah yang solutif untuk saudara-saudara kita di sana.
Bagaimanapun mereka adalah manusia yang memiliki hak secara kemanusiaan untuk
hidup di tanah airnya dengan merdeka, sehingga kami bersama Pemerintah Pusat
terus mendukung untuk mengkomunikasikan dengan Pemerintah Myanmar untuk segera
bisa menghentikan tindak kekerasan tragedi kemanusiaan yang ada di (etnis)
Rohingya”, harapnya.
Pemerintah Daerah
Kabupaten Magelang juga telah melakukan langkah konkret untuk memberi bantuan
kemanusiaan bagi Rohingya. Bupati mengaku sudah berkoordinasi sejumlah pihak,
bersinergi melakukan penggalangan dana yang disampaikan pada korban-korban
konflik di sana. “Kemarin kita sudah melakukan (langkah) awal itu
dengan seluruh jajaran kita sudah bertemu dengan Forkopimda kita dan seluruh
Tokoh-tokoh Agama dan Tokoh-Tokoh Masyarakat kita bersatu padu dan di sana kita
sudah melakukan penggalangan dana”, tutupnya. FanyRachma