Bupati Magelang Ir Singgih Sanyoto dalam sambutanya sebagai Inspektur Upacara /Tasyakuran HUT Kota Mungkid ke 27 mengatakan bahwa ritme perkembangan kota mungkid masih berjalan lambat. Hal tersebut perlu dimaklumi, mengingat sebaga pusat Pemerintahan, Kota Mungkid tidak di desain sebagai kawasan keramaian.
“ meski demikian kita tetap perlu melakukan upaya akselerasi dalam rangka menata kawasan Kota Mungkid agar menjadi Ibukota Kabupaten Magelang yang lebih ideal, dengan cara meningkatkan kapasitas dan fungsinya secara optimal” katanya.
Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana pemerintahan seperti pembangunan Markas Kepolisian Resort ( MAPOLRES ) Magelang di wilayah Kota Mungkid. Sementara terksait dengan upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Magelang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan telah dimulainya pelebaran jalan Magelang-Keprekan diharapkan jalur tersebut menjadi jawaban bagi implementasi pola pembangunan vertikal pada area sepanjang poros jalan secang hingga Salam, yang disebut dengan kawasan Strategis dengan pertumbuhan ekonomi cepat.
“ Sepanjang jalur tersebut terbuka secara luasa bagi investasi berbagai sarana dan prasarana perekonomian, dengan tetap memperhatikan fungsi lindung dimana budidaya pertanian bersinergi dengan fungsi pemukiman,perdagangan dan jasa “ tegasnya.
Sementara menurut Drs. Djanu Trepsilo MM Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Magelang mengatakan Buku Magelang dari masa ke masa berisikan catatan sejarah, yang terdiri dari 309 halaman serta 22 lembar lampiran ini menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi di Kabupaten Magelang sejak masa lalu hingga yang terjadi pada tahun 2001.
“ Dengan diterbitkanya buku ini banyak pertanyaan yang terjawab, karena didalam buku ini dikisahkan mengenai kapan Kabupaten Magelang muncul,siapa saja pimpinan sejak jaman penjajahan hingga kini,dan apa saja kebijaksanaannya serta kenapa ibukota Kabupaten Magelang dipindah ke Kota Mungkid “ jelasnya.
Diharapkan dengan diterbitkanya buku ini dapat membuka kesadaran bahwa arsip sungguh mempunyai makna penting sebagai sumber data untuk kepentingan ilmiah.